Kamis, 19 November 2015

UNTUK PARA PENCARI NAFKAH KELUARGA



Mungkin kau tak tahu di mana rizqimu. Tapi rizqimu 'tahu' di mana engkau , apakah dari langit, laut, gunung & lembah; ALLAH SWT memerintahkannya menujumu. ALLAH telah berjanji menjamin rizqimu , maka melalaikan keta'atan padaNya hanya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda dan akut . 

Tugas kita bukan mengkhawatirkan rizqi atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karuniaNya. Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; namun dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya. Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya (mati). Jadi amatlah keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita. 

Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya. Kita bekerja untuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat. Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; tapi Allah taruh sekehendakNya. Bukankah istrinya Nabi Ibrahim yaitu Siti Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwa; tapi Zam-zam justru terbit di kaki Ismail, bayinya!! , jadi bukan karena usahanya .

Ikhtiar itu 'laku' perbuatan. Rizqi itu kejutan. Ia kejutan untuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga. Tugas kita cuma menempuh jalan halal; ALLAH lah yang akan melimpahkan bekal. Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta & ALLAH SWT memberi karunia; jaga sikap saat menjemputnya & jawab soalanNya, "Buat apa?" rizki kita... Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia; namu ia lupa bahwa semua.hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab & haramnya akan di'adzab..

Dengan itu kita mohon "Ihdinash Shiraathal Mustaqiim"; petunjuk ke jalan orang yg diberi nikmat ikhlas di dunia & nikmat ridhaNya di akhirat. Bukan jalannya orang yg terkutuk apalagi jalan orang yang tersesat.


Salam Fenomenal & Penuh Berkah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar