UNITY IN LIFE (HIDUP ITU SEPERTI ROTI)

Hidup itu seperti Roti. Berawal dari bagian bagian kecil yang menyatu dengan baik. Tepung, Gula, Mentega, Telur, Ragi, dll.

Walaupun diaduk, diputar, diremas, dibanting, semua itu tak merusaknya, bahkan membuatnya semakin lembut dan kalis.

Hanya setelah menyatu dengan baik, adonan tadi bisa berkembang.
Andai tepung terlalu sombong dan tak mau menyatu bersama ragi, ia tentu tetap menjadi tepung.

Individu yang mau bersatu dalam sebuah tim akan berkembang bersama tim nya. yang Individualitas akan tetap seperti ia bermula, bukan siapa siapa.

Setelah mengembang, adonan dipotong, dicabik, digiling. Tapi justru proses inilah yang membentuk individu roti menjadi long john, kadet atau lainnya.

Ujian tak berhenti sampai disitu. Roti pun selanjutnya digoreng atau dipanggang. Ditempa dengan panas yang justru akan membuatnya semakin berkembang.

Hanya mereka yang selamat dari ujian bantingan, pemotongan dan tempaan panas yang layak dihias dengan topping yang menawan, yang lain, dibuang.

Ada adonan yang tak menyatu dengan baik, gagal berkembang, ada yang di potong terlalu besar, tidak matang, ada juga yang gosong dalam panggangan.

Seperti itulah Hidup. 

Ada yang gagal di tahap awal dan masih bisa mengulang prosesnya.
Tapi yang gagal di ujian akhir, gosong di panggangan, dibuang.

Hanya yang sudah melewati ujian akhir terberat di dalam panggangan yang akan dihias dengan cantik dan dihargai dengan nilai berkali kali lipat dari nilai bahan nya.

Jadi kalau merasa sedang diputar putar, dipukuli bertubi - tubi, dibanting, bersabarlah. Itu tandanya sedang diproses menjadi lebih lembut seperti adonan roti.

Kalau merasa didiamkan, dikucilkan, bahkan seperti sedang ditutup dengan kain basah yang pengap.
Itu tandanya sedang dalam proses berkembang, seperti roti.

Kalau merasa seperti dipotong, dicabik, digilas... Itu tandanya sedang dibentuk menjadi individu yang unik, seperti roti

Salam Sukses, Selamat beraktifitas...